Sabtu, 20 Februari 2010

Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur'an / Alquran Sebagai Kitab Suci Umat Islam Di Dunia

Al Qur'an adalah kita suci umat islam yang diturukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul memiliki berbagi keistimewaan / keutamaan dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya sebagai berikut di bawah ini :

1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode waktu.

2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur'an dapat dipengaruhi jiwanya.

3. Memutus rantai taqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta memperlemah kemampuan berupaya dan berkarya manusia.

4. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.

5. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.

6. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.

7. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.

Keutamaan Mempelajari Alqur’an Dalam Riwaya-riwayat para Imam Suci Ahlulbait as.

Banyak sabda-sabda Nabi saw. dan Ahlulbait suci as. yang menekankan pentingnya dan keharusan mempelajari Alqur’an, dan tidak sedikit praktik-praktik Nabi saw. yang menekankan hal itu. Di bawah ini akan disebutkan beberapa hadis darinya.

  • Rasulullah saw. bersabda:

مَا مِنْ مُؤْمِنٍ ذَكَرٍ أوْ أُنْثَى ، حُرٍّ أوْ مَمْلُوْكٍٍ ، إِلاَّ وَ لِلهِ عَلَيْهِ حَقٌّ وَاجِبٌ أَنْ يَتَعَلََّمَ مِنَ الْقُرْآنِ.

“Tiada seorang mukmin, laki-laki atau perempuan, merdeka atau budak kecuali atasnya ada kewajiban bagi Allah untuk mempelajari Alqur’an.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq as. bersabda:

يَنْبَغِيْ لِلْمُؤْمِنٍ أَنْ لاَ يَمُوْتَ حَتَّى يَتعَلََّمَ القرآنَ ، أوْ يَكُوْنُ فِي تَعَلُّمِهِ.

“Sudah sepatutnya bagi seorang mukmin tidak ia meninggal dunia sehingga ia tuntas mempelajari Alqur’an atau sedang dalam mempelajarinya.”

Mengapa? Ya, karena Alqur’an adalah pesan Allah untuk hamba-hamba-Nya.

Imam Ja’far as. bersabda:

الْقُرْآنُ عَهْدُ اللَّهِ إِلَى خَلْقِهِ فَقَدْ يَنْبَغِي لِلْمَرْءِ الْمُسْلِمِ أَنْ يَنْظُرَ فِي عَهْدِهِ وَ أَنْ يَقْرَأَ مِنْهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ خَمْسِينَ آيَةً

“Alqur’an adalah pesan Allah kepada hamba-Nya, maka sudah sepentasnya bagi setiap Muslim untuk memperhatikan pesan-Nya dan membacanya setiap hari lima puluh ayat darinya.”

Ayat-ayat Alqur’an adalah gudang-gudang ilmu Allah SWT. oleh karenanya sudah sepentasnya, kamu Muslim membuka dan memperhatikan serta merenungkan kandungan gudang-gudang tersebut, dan adalah aib bagi mereka apabila tidak memberikan perhatian terhadapnya.

Al Kulaini meriwayatkan dalam kitab al Kâfi yang mulia dari Imam Ali Zainal Abidin as., beliau bersabda:

آيَاتُ الْقُرْآنِ خَزَائِنُ فَكُلَّمَا فُتِحَتْ خِزَانَةٌ يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تَنْظُرَ مَا فِيهَا

“Ayat-ayat Alqur’an adalah gudang-gudang, maka setiap kali ia dibuka hendaknya engkau memperhatikannya apa yang ada di dalamnya.”

Dalam membangkitkan semangat kaum Muslim untuk berlomba-lomba mempelajari Alqur’an, banyak cara ditempuh oleh Rasulullah saw., -selain keagungan Alqur’an itu sendiri-, di antaranya dengan menampakkan perhatian yang luar biasa besarnya terhadap Alqur’an baik dalam lefel pembacaan, penghafalan maupun pengamalan.

Semasa hidupnya, Rasulullah saw. telah menggesah kaum Muslim agar mempelajari Alqur’an. Ubadah ibn ash Shamit bertutur: Jika ada seorang berhijrah ke kota Madinah, Rasulullah menyerahkannya kepada seseorang dari kami agar mengajarinya Alqur’an. Dan di masjid Rasulullah terdengar suara gemuruh suara para sahabat yang melantunkan ayat-ayat Alqur’an, sampai-sampai beliau memerintahkan agar mereka merendahkan suara mereka supaya tidak bercampur.

Demikian juga dengan perhatian terhadap Alqur’an sebelum hijrah, beliau mengirim dua orang sahabat beliau yang pandai Alqur’an bernama Mush’ab ibn ‘Umair dan Abdullah ibn Ummi Maktum ke kota Madinah untuk mengajar Alqur’an kepada kaum Muslim di sana yang baru memeluk agama Islam. Sebagaimana setelah hijrah dan tepatnya setelah kota Makkah ditaklukkan, Rasulullah saw. mengutus Ubadah ibn ash-Shamit untuk mengajarkan Alqur’an kepada penduduk kota tersebut yang baru saja memeluk agama Islam.

Tidak terbatas pada apa yang disebut di atas, untuk mendorong mempelajari Alqur’an, Rasulullah saw. menampakkan perhatian dan penghormatannya kepada para sahabatnya yang pandai dalam Alqur’an dan atau banyak menghafal ayat-ayat dan surah-surahnya, di antaranya, ketika sebagian sahabat gugur sebagai syahid dalam peperangan Uhud, sebelum mengebumikan mereka, beliau terlebih dahulu menanyakan siapa di antara mereka yang lebih banyak mengahafal ayat-ayat Alqur’an, kemudian beliau mendahulukannya dalam meletakkannya dalam liang kubur.

Selain itu rangsangan untuk selalu terkait dengan kitab suci terakhir ini, beliau sampaikan dengan menjelaskan pahala besar yang disediakan bagi mereka. Ayat-ayat Alqur’an telah banyak menyebut pahala besar tersebut, sebagaimana tidak sedikit hadis yang beliau sabdakan tentang keutamaan membaca dan mempelajari Alqur’an.

Di bawah ini akan saya sebutkan beberapa darinya:

  • Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ تَعَلَّمَ القُرآنَ وَ تَوَاضَعَ فِي الْعِلْمِ ، وَعلَّمَ عِبَادَ اللهِ ، وَهُوَ يُرِيْدُ مَا عِنْدَ اللهِ لَمْ يَكُنْ في الجَنَّةِ أعْظَمُ ثَوَابًا مِنْهُ ، ولا أعظم مَنْزِلَةً منه ، وَلَمْ يَكُنْ في الجنة مَنْزِلٌ ولاَ دَرَجَةٌ رَفِيْعَةٌ وَلا نَفِيْسَةٌ إلاّ وَكَانَ لَهُ أوْفَرُ الْنَّصِيْبِ ، وأشْرَفُ المْنَاَزِلِ.

“Barangsiapa mempelajari Alqur’an dan berendah hati dalam ilmu, mengajarkan kepada hamba-hamba Allah- sedang dia mengaharap apa (pahala) yang ada di sisi Allah- maka tiada di dalam surga seorang yang lebih besar pahalanya darinya, dan tiada yang lebih agung kedudukannya darinya. Dan tiada di dalam surga kedudukan dan derajat ang tinggi kecuali bagiinya bagian yang lebih besar darinya dan kedudukan yang lebih mulia.”

  • Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ قَرَأَ القرآنَ قَبْلَ أَنْ يَحْتَلِمَ فَقَدْ أُوْتِيَ الحُكْمَ صَبِيّاً.

“Barang siapa (telah mampu) membaca Alqur’an sebelum ia baligh (yang layak dibebani taklif syari’i) maka ia telah diberi Al Hukma di masa kanak-kanak.”

  • Rasulullah saw. bersabda:

خِيَارُكُمْ مَن تعلّمَ القُرآنَ وَعَلَّمَهُ.

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkannya.”

  • Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتابِ اللهِ تعالى فَلَهُ حَسَنَةٌ, و الحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثالِها. لاَ أَقُوْلُ: ألم~ حَرْفٌ. لَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ, و لامٌ حرف, و مِيْمٌ حرف.

“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alqur’an) maka baginya satu kebajikan, dan satu kebajikan digandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan bahwa Alif Laam Miim itu satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.”

Imam Ali ibn Abi Thalib as. Berperan Aktif

Semasa kekhilafahannya, Imam Ali as. telah banyak berperan aktif dalam memberikan motivasi kepada umat Islam agar berlomba-lomba mempelajari Alqur’an. Di antaranya dengan memberikan hadiah dari uang Negara bagi setiap mu’allaf yang rajin mempelajari Alqur’an dan menghafalnya.

Al Hurr Al ‘Amili menulis sebuah bab dengan judul Bab barang siapa memeluk Islam dengan ta’at (tidak terpaksa) dan membaca Alqur’an dengan hafalan maka baginya setiap tahun dari Baitulmal dua ratus dirham.

Asyhab An Nakha’i berkata, “Ali ibn Abi Thalib as. bersabda:

مَنْ دَخَلَ فِي الأَسْلامِ طَائِعاً وَ قَرَأَ الْقُرْآنَ ظَاهِراً فَلَهُ فِي كُلِّ سَنَةٍ مِائَتَا دِينَارٍ فِي بَيْتِ مَالِ الْمُسْلِمِينَ وَ إِنْ مُنِعَ فِي الدُّنْيَا أَخَذَهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَافِيَةً أَحْوَجَ مَا يَكُونُ إِلَيْهَا .

“Barang siapa memeluk Islam dengan ta’at (tidak terpaksa) dan membaca Alqur’an dengan hafalan maka baginya setiap tahun dari Baitulmal kaum Muslimin dua ratus dirham. Apabila ia dicegah dari menerimanya di dunia maka ia pasti akan menerimanya dengan penuh kelak di hari kiamat tatkala ia sangat membeuthkannya.”

Pengertian, Sejarah Dan Pokok Isi Kandungan Al-Quran / AlQuran - Pengetahuan Agama Islam

A. Arti Definisi Dan Pengertian Al Qur'an

Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.

B. Sejarah Turunnya Al-Quran

Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.

Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.

C. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQuran

1. Tauhid - Keimanan terhadap Allah SWT
2. Ibadah - Pengabdian terhadap Allah SWT
3. Akhlak - Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lain
4. Hukum - Mengatur manusia
5. Hubungan Masyarakat - Mengatur tata cara kehidupan manusia
6. Janji Dan Ancaman - Reward dan punishment bagi manusia
7. Sejarah - Teledan dari kejadian di masa lampau

Pada website organisasi.org ini juga terdapat artikel lain yang membahas mengenai isi kandungan Kitab Suci Al-quran. Silahkan anda cari melalui fitur pencarian di sebelah kiri.

D. Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Quran Dibandingkan Dengan Kitab Lain

1. Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan manusia segala zaman, tempat dan bangsa.
2. Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi jiwa pendengarnya.
3. Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia.
4. Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia (memutus rantai taqlid).
5. Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk merangsang perkembangannya.
6. Memuliakan akal sebagai dasar memahami urusan manusia dan hukum-hukumnya.
7. Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi kelas dan fisik serta membedakan manusia hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.

Kamis, 07 Mei 2009

ALMA SAVI


NICH....MY BELOVED CAMPUS
ALMA SAVI
disanalah q menuntut ilmu n berjihad bersama kawan2
D ZEN MAZSTER or GRADUATE 909

Selasa, 05 Mei 2009


stiker GSS 909

my beloved graduate
d'zen mazster

Selasa, 27 Januari 2009

PERJUANGAN DAN DO'A

hari-hari terus berganti tak kan pernah berhenti 1000 rintang jalan berliku bukan suatu penghalang
hadapilah segala cobaan mohon petunjuk yang kusa hilangkanlah beda antara kita tanamkanlah dalam dada panca jiwa dan motto kita
sukses tiada mungkin tanpa pengorbanan tanpa perjuangan tanpa istiqomah bersabarlah kawan satu langkah lagi kan capai harapan 909


english language fair 2008

english language fair 2008